Dikutip dari Pregnancy, Birth, and Baby, setiap bayi memiliki kondisinya masing-masing setelah dilahirkan. Selain terkait karakter dan temperamen, bayi juga punya kondisi kesehatan yang berbeda-beda.
Tanda bahaya pada bayi baru lahir adalah suatu keadaan yang perlu mendapatkan penanganan segera. Hal tersebut lantaran berisiko dapat mengakibatkan keparahan jika diabaikan atau terlambat diatasi.
Tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir
Lalu apa saja tanda bahaya pada bayi baru lahir yang perlu mendapatkan perhatian ekstra dari orang tua? Berikut ulasannya seperti dilansir berbagai sumber:
1. Muntah terus-menerus
Muntah dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti ada gangguan atau kelainan sistem pencernaan. Perhatikan warna muntahan pada bayi baru lahir, ini mungkin menunjukkan adanya darah atau empedu.
Selain muntah, bayi tidak mau menyusu juga perlu diwaspadai. Kondisi ini biasanya terjadi ketika bayi sudah lemah atau bahkan sudah dehidrasi berat.
2. Kesulitan bernapas
Masalah pernapasan sering terjadi pada beberapa jam pertama kehidupan bayi. Ini memerlukan pengobatan yang tepat untuk mencegah risiko kematian.
Kondisi yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada bayi baru lahir antara lain:
- Asfiksia
- Sindrom gangguan pernapasan
- Aspirasi meconium
- Pneumotoraks
- Radang paru-paru
- Kelainan paru bawaan
Pernapasan cepat atau takipnea juga perlu diwaspadai. Dikutip dari MedicineNet, pada bayi baru lahir kondisi terjadi ketika kecepatan napasnya lebih dari 60 kali per menit. Penyebabnya mungkin termasuk pneumonia, sepsis, dan asidosis metabolik.
3. Suhu tubuh terlalu tinggi atau rendah
Bayi baru lahir rentan mengalami hipotermia, yakni ketika suhu tubuhnya rendah. Hal ini bisa jadi merupakan gejala hipoglikemia, sepsis, atau syok.
Menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hipotermia adalah menutup kepala bayi dengan topi, gunakan pakaian yang kering, diselimuti, ruangan hangat (suhu kamar tidak kurang dari 25°C), bayi selalu dalam keadaan kering, dan tidak menempatkan bayi di arah angin (misalnya dekat jendela atau pendingin ruangan).
Demam pada bayi baru lahir salah satunya bisa disebabkan oleh kurang asupan ASI. Dehidrasi menyebabkan suhu tubuh meningkat karena volume cairan tubuh yang turun mengakibatkan tubuh tidak mampu mengendalikan suhu tubuh tetap normal.
4. Kulit bayi tampak kuning
Kulit bayi yang menguning merupakan tanda kelebihan bilirubin dalam tubuh (jaundice). Jaundice secara fisiologis biasanya muncul 2-3 hari setelah lahir dan sering dialami oleh para bayi baru lahir. Perawatan yang dapat diberikan termasuk seperti fototerapi.
Sementara itu, jaundice patologis muncul dalam 24 jam pertama setelah kelahiran dan memerlukan penanganan yang lebih intensif.
5. Napas mendengkur
Mendengkur sebenarnya merupakan hal yang normal bagi sebagian besar bayi baru lahir. Namun, dalam beberapa kasus, hal ini dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti masalah pernapasan atau refluks asam.
Supaya bisa lebih pasti menentukan penyebab dan penanganan yang tepat, segera konsultasikan jika dengkuran Si Kecil disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan.
Sources : haibunda.com