Bayi yang selama 9 bulan berada di dalam rahim akan menghadapi berbagai perubahan begitu
dilahirkan yang membuat kulitnya sangat peka. Ditambah dengan sistem imun, metabolisme
dan kondisi hormonnya yang belum berkembang sempurna menjadikan si Kecil yang berusia 0
hingga 6 bulan juga rentan terhadap berbagai masalah kulit seperti baby acne, kulit kering,
eksim, hingga ruam 2 . Ada beragam hal yang memicu kondisi kulit bayi yang bermasalah, seperti
perubahan temperatur, paparan sinar matahari, dehidrasi, penggunaan bahan kimia yang
kurang tepat hingga kebersihan tubuhnya yang kurang terjaga 1 .
Meskipun umum terjadi, masalah kulit bayi tidak bisa dianggap remeh karena kulit merupakan
bagian tubuh terluas dan saling terhubung satu sama lain 1 sehingga gangguan kesehatan di satu
area bisa saja merembet ke yang lain dan membuat bayi merasa terganggu. Itulah sebabnya
orang tua wajib tahu bagaimana cara merawat kulit bayi usia 0-6 bulan supaya kulitnya selalu
sehat dan juga lembab.
1. Memandikan bayi dengan temperatur air yang tepat
Orang dulu sering bilang bahwa bayi perlu mandi setiap hari supaya harum, tidak berkeringat
dan segar. Padahal, penelitian terkini menyebutkan bahwa bayi yang masih berusia 0 bulan
tidak disarankan terlalu sering mandi karena penggunaan sabun berbahan kimia dan juga air
hangat dapat mengikis kelembaban alaminya sehingga memicu kulit kering. Nah, bicara soal air
hangat, sebenarnya orang tua boleh-boleh saja kok, memandikan buah hati namun memang
tidak terlalu sering. Dan ketika memandikan bayi, pastikan suhu airnya tepat yakni 37 - 38
derajat Celcius dimana temperatur ini tidak terlalu panas dan juga dingin yang membuatnya
menggigil. Suhu air yang suam-suam kuku begini dapat meminimalkan efek kulit kering setelah
mandi 1,3 .
2. Memilih produk mandi yang bebas paraben dan hypoallergenic
Paraben merupakan salah satu senyawa kimia yang banyak ditemukan dalam produk
kecantikan seperti sabun. Hati-hati, kendati umum ditemukan dalam sabun mandi namun
paraben tidak seharusnya ada dalam sabun mandi untuk bayi dan juga produk perawatan kulit
yang lain karena dapat membuat kulit menjadi kering. Selain itu, memilih produk
skincare hypoallergenic juga tidak kalah penting mengingat kulit bayi yang sangat peka
terhadap bahan kimia. Dengan komposisi yang lembut dan aman untuk kulitnya, setidaknya
masalah umum yang menyerang kulit bayi bisa dicegah atau diminimalkan. Satu lagi, ada
baiknya memertimbangkan sabun dan produk kulit bayu yang tanpa bahan pewangi tambahan
sebab tidak semua jenis kulit bayi tahan terhadap jenis bahan kimia seperti ini 1,2,3 .
3. Memilih bahan handuk dan pakaian yang nyaman untuk bayi
Ada dua jenis kebutuhan kain yang akan selalu dipakai bayi, handuk dan juga pakaian. Handuk
sangat penting terutama untuk merawat bayi setelah mandi karena fungsinya untuk
mengeringkan permukaan kulit sehingga tidak berkontak dengan air terlalu lama. Kontak yang
kelewat lama dengan air mandi dapat membuat kulitnya kedinginan dan kisut 2 . Dengan
pertimbangan tersebut, ada baiknya memilih material handuk yang mudah menyerap air dan
lembut seperti bahan microfiber yang sekarang mudah ditemukan di toko perlengkapan bayi.
Selain handuk, pakaian bayi yang tepat juga penting untuk perawatan kulit bayi sejak
kelahirannya sampai usia 6 bulan. Pilihlah bahan baju yang nyaman seperti katun atau kaos
dengan permukaan lembut dan dingin sehingga kulitnya tidak harus bersentuhan lama dengan
keringatnya sendiri yang bisa memicu iritasi 2 . Pemilihan ukuran baju juga tidak kalah penting
lho, pastikan berukuran longgar supaya sirkulasi udara di sekitar kulit lancar.
4. Aplikasikan lotion dan baby oil
Cara merawat kulit bayi usia 0-6 bulan selanjutnya adalah dengan rajin mengaplikasikan lotion
pelembab dan juga baby oil. Kedua bahan ini biasanya diperkaya dengan minyak esensial yang
membantu menjaga kesehatan dan kelembaban kulitnya. Apalagi untuk baby oil, orang tua
bisa menggunakannya untuk melakukan pijatan ringan di tangan, kaki dan punggung si Kecil
sehabis mandi yang menjadikan tubuhnya lebih rileks dan tidurnya lebih nyenyak. Pijatan
seperti ini juga membantu melancarkan peredaran darah di bawah kulit sehingga sel kulit lebih
sehat dan lembut terawat 3 . Tidak perlu menggunakannya banyak-banyak. Luas permukaan
kulitnya yang tidak sebesar orang dewasa hanya membutuhkan beberapa tetes saja di setiap
penggunaan.
5. Gunakan krim anti ruam
Ruam, terutama ruam popok, adalah kondisi kulit bayi yang mengalami iritasi akibat
bersentuhan dengan senyawa kimia tertentu dimana kulitnya “tidak kuat” menahan reaksinya,
misalnya saja ketika terlalu lama berkontak dengan urin maupun fesesnya. Meskipun banyak
ditemukan di bayi baru lahir hingga usia 6 bulanan, bukan berarti ruam boleh dibiarkan karena
jika tidak dirawat dengan baik, iritasi ini bisa berkembang menjadi infeksi yang nyeri dan tidak
nyaman buat bayi 2,3 . Itulah sebabnya sehabis mandi dan berganti popok, jangan lupa aplikasikan
krim atau salep yang mengandung pro vitamin B5 yang memiliki efek melembabkan dan
menyejukkan kulit, plus dexpanthenol yang membantu mengobati lecet serta iritasi di bagian
kulit yang sensitif 3 .
6. Menggunakan deterjen khusus bayi
Sisa residu yang terdapat pada deterjen dapat memicu alergi dan ruam pada bayi. Sehingga
sangat penting bagi orangtua dalam memilih deterjen yang lembut serta fragrance free untuk
meminimalisir adanya reaksi alergi pada bayi. Selain itu selalu pisahkan pakaian bayi dengan
pakaian dewasa saat mencucinya, agar pakaian bayi tidak terkontaminasi dengan pakaian
dewasa yang kemungkinan sudah terpapar polusi akibat beraktifitas di luar rumah 4 .
Kulit bayi yang peka dan rentan harus benar-benar diperhatikan. Mungkin di awal terlihat ribet
karena orangtua harus memilih segala perlengkapan dan kebutuhannya dengan selektif. Namun
hal tersebut adalah bagian dari kasih sayang orang tua yang akan membuat si Kecil tumbuh
menjadi anak yang sehat dan bahagia.
Source: bepanthen.co.id